Saya Rian salah satu anggota penggiat alam MAORI (koMunitas penggiat Alam dan Observasi lingkungan) dan salah satu satu murid sekolah menengah atas negeri 24 bandung. Maori adalah satu ekstrakulikuler yang masih illegal di SMAN 24. Tetapi kami berjuang untuk melegalkannya salah satunya dengan mengdakan pendakian menuju puncak ciremai karena pecinta alam sebelumnya di 24 mati suri.
Awalnya saya merasa ragu untuk menaklukan gunung ciremai, dan aku juga tidak akan mendapatkan izin dari kedua orang tuaku tetapi dengan tekad dan kecintaan saya akan alam saya pun memutuskan untuk ikut walau tanpa izin orang tua karena itu saya tidak bilang untuk mendaki gunung. Di malam itu saya diam diam pergi tanpa permisi meninggalkan rumah menuju kediaman cipta, pokonya saya harus ikut karena saya ingin dan saya salah satu perintis MAORI, sbenarya ada 5 orang yang menjadi perintis MAORI.
1.Ariady Fallah (Alm) “Acuyy” Ketua perintis yamg ahli dalam bertahan hidup (Survival)
2. Cipta Pribadi “n’ciip” yang ahli dalam navigasi atau pemetaan (Navigation)
3. Faris Rizky “Uridih” salah satu atlette penjat dinding dan panjat tebing (Rock & Wall Climbing)
4. Rian Pradana “Beuncluenx” yang ahli dalam hutan gunung (Mountenering)
5.Theo Harisman “teblung” Salah satu yang ahli menyusuri goa (Caving)
ini adalah anggota pertama MAORI yang kami sebut Pandawa Maori setelah kami melakukan pelatihan sebelum pendakian akhirnya kami memutuskan melakukan briefings seminggu sebelum keberangkatan kami pun memulai dengan persiapan logistic seperti cariel minimum 70 Liter, pisau lipat maupun pisau tebas, webbing, tenda, sepatu gunung, dan yang lainya, terutama nyali dan fisik yang kuat.
Setelah kami mempersiapkan semuanya kami melhat dulu peta topografi untuk memutuskan jalur mana yang akan kita ambil, ternyata jalur palutungan kuningan yang akan kita ambil ini benar satu pengalaman yang tidak akan terlupakan karena belum pernah di antara kami yang pernah kesana ini menjadi sebuah perjalanan yang menentukan bagi nasib kami maupun MAORI.
D DAY 1
Hari kamis – senin tanggal 10-14 maret 2005 merupakan adalah hari yang sangat bersejarah dan sangat melelahkan bagi kami maupun MAORI, setidaknya buat kegiatan MAORI 24, soalnya pada hari itu kita berlima orang, berjenis kelamin laki-laki semua akan berusaha menaklukan puncak ciremai. Kaget juga sih soalnya ciremai merupakan gunung tertinggi se- Jawa Barat dengan ketinggian 3019 Mdpl. Sebelum memulai keberangkatan Team hanya tidur 4 jam biasa kalau seseorang akan melakukan perjalanan pasti susah tidur.
Pertama team rencana berangakat kamis siang dari sekolah menuju palutungan, tetapi Cipta salah satu anggota tidak bisa berangkat siang itu lalu dia mengajukan berangkat dari rumanya nanti subuh jam 02.00 dini hari.
Kami pun mulai packing dan siap berangkat di antar ayah cipta yang berpengalaman dalam pendakian tetapi ayah cipta hanya mengantar sampai pos pertama palutungan. Sesampainya di sana kami mengambil beberapa Foto untuk kenangan ayah cipta pun yang menjadi juru Foto kami pada saat itu.
Rute atau jalur yang akan kita lauli adalah palutungan disana kta melakukan briefing terlebih dahulu serta tidak lupa membayar tiket masuk yang cukup murah hanya Rp.3000/orang. Setelah di pos pertama Palutungan kita melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak , kita melhat cipta begitu kelelehan dan dan ransel yang tidak nyaman, tetapi kita harus melanjutkan perjalanan ini yang maka dari itu saya dan ciota bertukar cariel/ransel ini adalah salah satu kerja sama team ke egoisan jauh jauh kami buang demi kelancaran perjalanan akhirnya kita melanjutkan perjalanan. Ditengah jalan kami berpapasan dengan pendaki lain ternyata para pendaki itu dari ITB.
Nah dari situ kita mengambil jalan yang salah seharusnya mengambil jalur kiri mengikuti anak anak ITB tapi kita malah mengambil jalur kanan karena instinc atau naluri kita bahwa puncak berada di sebelah kanan. Lalu kita menanyakan kepada petani untuk jalan ke pos 2 atau cigowong ke arah mana. Petani tersebut menunjukan jalan yang salah yang seharusnya kekiri malah terus lurus jadinya kita tersesat dech. Kita malah mengikuti jalur babi hutan di tengah hutan Ariady(Alm) sang leader kebingungan mencari jalur yang ternyata buntu di tambah persediaan air yang menipis lalu dia nekat naik pohon pinus , akupun juga ikut naik pohon yang lainya serta membawa binokuler da kompas bidik untuk mencari arah yang benar, di bawah ipta dan yang lain melakukan navigasi dan melihat peta jalur mana yang seharusnya kita ambil untuk menuju puncak atau jalur cigowong. Tetapi setelah kita navigasi ternyata punca ciremai tedak telihat akhirnya team memutuskan untuk kembali untuk neg camp di bawah dikarenakan hari semakin gelap di tambah cuaca yang mendung.
Waktu kembali , team bertemu dengan P.A. dari Jakarta lalu kita ngobrol ngobrol dan bersama-sama mengambil air yang tdak jauh dari camp kami kami pun terpaksa camp d jalur pertanian karena hujan yang turun pada waktu itu.
DAY 2
Pagi harinya team packing dan melakukan pemanasan terus nanya sama anak P.A. Jakarta mau melanjutkan pendakian/tidak. Mereka enjawab “nanti pikir-pikir dulu” soalnya hari senin kata mereka, mereka harus kerja.
Lalu team melanjutkan pendakian. Pertama-tama team melewati jalur yang benar tapi lagi-lagi team di pusingkan dengan 2 jalur yang membingungkan lalu theo dan Ariady(Alm) menyurvei jalur yang akan kita lalui. Kita mengambil jalur theo yaitu kekiri tetapi malah balik lagi. Lalu team di kejutkan oleh longlongan seekor monyet hutan atau lutung lalu team kembali ke jalan yang tadi lalu mengambil jalan ariady ternyata benar itu alan yang menuju cigowong akhirnya kita tiba di pos 2 yaitu Cigowong. Gara-gara pos 2 ini kami molor waktu 1 hari. Disana kita beristirahat sebentar dan mengambil Air.
Lalu perjalanan di lanjutkan tapi kali ini jalan itu benar-benar menuju puncak sudah 45 menit lalu kita tiba di pos ke 3 yaitu Paguyangan Badak. tanpa istirahat kami melanjutkan perjalanan menuju pos selanjutanya. setelah 30 menit kami pun tiba di pos 4 yaitu pos Pasangrahan disini kita istirahat sejenak sambil meluruskan perengangan dan makan snack yang kita bawa dari sini kita mendapatkan yang extreme yang menanjak dan pinggiran curam serta di hadapi dengan pohon pohon yang sudah tumbang setelah 1 jam perjalanan, kami pun berhasil mencapai pos ke 5 yaitu Block Arban, disana aku merasa sedikit merinding karena tertuli di papan pos “jangan bicara sembarangan” lalu kita melanjutkan perjalanan menuju pos 6 yaitu Tanjakan Asoi ternyata benar jalan menuju sana sangat menanjak dan terjal setibanya di pos 6 kita kembali istirahat minum dan makan makanan ringan yang kta bawa , lalu kita melanjutkan perjalanan ke pos 7 yaitu sanghiang ropoh pada waktu itu jam sudah menunjukan sekitar pukul 16.30. disini kita melawati medan yang sangat sulit terutama cipta dan theo yang sangat kelelahan sudah 1 jam perjalanan kami akhirnya tiba di pos 7 ternyata tempatnya kecil dan curam hari itu sudah gelap tepatnya hari sabtu 12 maret 2005 . tetapi kita harus melanjutkan perjalanan walaupun hari sudah gelap untuk mengejar hari kami pun melanjutkan perjalanan malam (senter dan webbing) menjadi alat bantu kami untuk melewati perjalanan malam, ternyata jalannya sangat sulit di lalui sehingga membuat kami harus merangkak melalui gorong gorong bekas jalur larva, ternyata cipta yang berbadan gemuk kesulitan melawatinya sehingga di terjepit di selah bebatuan lalu team menolongnya dengan membawakan ransel yang iaa bawa dan menari tubuh cipta dengan webbing
Setelah berhasil menolong cipta tak disangka yang tadinya cuaca cerah bertaburan bintang tiba-tiba menjadi gelap gulita dan mendung di sertai kabut yang turun lalu tea bergegas mencari tempat camp karena waktu itu cuaca semakin buruk tempat camp tidak kami dapatakan akhirnya kami mendirikan sebuah bepack di tempat yang cukup landai tetapi kecil. Setelah mendirikan bepack kita istirahat sebentar tetapi Theo dan Ariady(Alm) bekerja mengambil kayu bakar untuk menemani malam ini. Akhirnya hujan pun turun dan mereka berdua kehujanan, karena keegoisan Theo, Theo malah mengambil kayu bakar sambil hujan-hujanan sedangkan Ariady(Alm) menyiapkan api dan siap memasak untuk makan malam kita. Malam pun berlarut, kayu bakar yang tadi kta rencanakan untuk menjadi api unggun ternyata tidak berhasil karena hujan, malam itu terjadi peristiwa yang sangat menegangkan tepatnya pada pukul 2.00 dini hari, kita tertidur pulas tetapi Theo malah menggigil kedinginan membangunkan faris yang egois.
“Theo: Ris…Riss…faris… Hudang Aing Tiris Yeuh…!(sunda) kata theo
“Faris: sarua Aing ge… tiris.(sunda).Lalu Theo membangunkan Aku “Rian” ketika Aku melihat Theo aku sangat Panik karena wajhnya begitu pucat dan kemungkinan Theo terkena Hypothermia. Lalu aku bergegas menolong Theo yaitu dengan cara menggosok-gosok punggungnya serta memberikan Syal yang saya pakai dan segera membangunkan ynag lainnya untuk menolong Theo mereka pun pada panic melihat kondisi theo faris yang tadinya menghiraukan perkataan Theo tetpi setelah melihat keadaan Theo yang sebenarnya Faris sangat panic Dia pun memberika jaket yang ia kenakan kepada Theo agar Theo tetapa hangat dan tidak akan membiarkan hal yang buruk terjadi pada Theo. Ariady(Alm) akhirnya menhidupkan Api dari gas portable. Pada saat itu keadaan benar benar sangat menegangkan Ariady(Alm) memberikan Air yang Baru ia masak Air tersebut masih panas tetapi Theo yang sedang mengalami Gejala hypothermia tidak merasakan Panasnya Air yang ia minum. Akhirnya Theo Pulih kembali lalu team melanjutkan tidurnya yang tertunda, tetapi aku tidak bisa tidur lalu aku jaga malam takut terjadi sesuatupada team.
DAY 3
Lalu pagi pun menjelang yang udaranya sangat segar dan pemandangan kabut wan yang sangat indah, theo Yang tadi malam hypothermia Akhirnya bisa tersenyum kembali dan sambil bercanda khas theo yang sepanjang jalan menghibur kami dengan candaan-candaannya. Tak disangka dan tidak diketahui Ariady(Alm) membuka lahan untuk Lodom dank au memberikan tisu toilet kepada dia. Faris dan theo pun ikut ikutan cat hole.
Sesudah itu lalu team sarapan pagi yang sangat mengenyangkan perut yaitu dengan: kornet, sarden, dan daging ayam yang di bawa faris serta ikan asin. Lalu team siap-siap melanjutkan perjalanan menuju puncak. Akhirnya setelah 30 menit perjalanan team tiba di pos akhir yaitu Goa Walet, team istirahat sebentar untuk mengambil air dan makan makanan ringan di Goa walet setelah selesai team melanjutkan perjalanan menuju puncak setelah 30 menit perjalanan akhirnya team berada di puncak Gunung Ciremai, waktu itu Pertama kali Yang mencapai Puncak sepanjang sejarah SMAN 24 dan MAORI Adalah Aku Rian “Sibeuncluenx’ itu panggilan aku di MAORI karena tingkah aku yang konyol. Dengan bangga da persaan yang besar hati aku sujud syukur Kepada Alloh SWT. Lalu team berfoto-foto dan mengibarkan bendera MAORI SMAN 24 Bandung bersama team di Puncak ciremai Setelah kami menikmati keindahan sang yang di ciptakan yang maha pencita Alloh SWT. Team memutuskan untuk turun karena besok kita mesti sekolah. Tanpa henta dan istirahat team terus menuruni gunung dan mengejar waktu jangan sampai kemalaman di tengah hutan maupun di gunung.
Lagi lagi hujan turun pada waktu itu sekitar 16.00 team menyaipkan diri dengan memakai ponco atau jas hujan karena kami harus melanjutkan perjalanan sambil turun kami9 berlari menuruni gunung. Jalur kami untuk turu dalah jalur maja yang berada di majalengka, jam 18.00 kami tiba di pos pertama jalur Maja kami berteduh di situ karena hujan semakin deras kami bertedu di pos pendakian adalah sebuah saung satau bangunan belum jadi yang ada di pos tersebut. Saya yang pada waktu itu merasa sangat kedinginan meminjam kepada Theo sebuah korek gas dan meminta sebatang rokok yaa walaupun pada waktu itu aku tidak merokok tetapi hasrat ingin merokok timbul karena rasa dingin yang aku alami serta pakaian basah yang aku kenakan. Tidak lama kemudian handphone milik cipta berbunyi. Wajar sich yang lain handphone nya mati karena tidak ada jaringan maupun sinyal tetapi handphone yang cipta bawa adalah handphone khusu untuk melakukan pendakian kalautidak salah pada waktu itu handphone nya Erricson tetapi entah type apa. Ternyata yang menghubungi cita adalah ayah nya. Ia panic karena jadwal molor yang seharusnya minggu siang atau sore sudah pulanga tetapi tidak ada kabar. Ayah ciptapun ternyata sudah ada di majalengka untuk menjemput team tetapi dia teidak tahu keberadaan kita akhirnya cipta memberitahukan posisi kita kepada ayahnya yaitu di pos pertama jalur maja ayahnya pun bergegas menuju team tetapi malam itu ayahnya kesulitan mencri kta padahal ayahnya sudah di temani penjaga pos jalur maja mungkin karena kabut yang tebal yang menyulitkan mereka lalu ayahnya kembali menghubungi cipta dan meminta untuk memberikan tanda. Akhirnya kami keluar tenda dan memberikan sorotan lampu senter dan teriakan-teriakan serta peluit pramuka yang kita bawa tidak lama kemudian akhirnya ayah cipta menemukan kita lalu packing barang barang dan perjalanan pulang pun kam lakukan….. kami tiba di jalan utama pada pukul 05.30 pagi sambil melihat puncak ciremai yang kemarin siang kita berada disana….. betapa indahnya dunia ini betapa menharukanya perjalanan ini sungguh pengalaman yang tidak akan pernah terlupkan.Besoknya hari selasa kami masuk sekolah yang seharusnya hari senin kami masuk sekolah karena keterlambatan waktu jadi hari senin sore kami tiba di rumah . kami berlima dipanggil ke ruang T.U untuk menjelaskan Apa yang telah kami lakukan karena operasi in bocor kepada pihak sekolah ternyata Billy yang tadinya mau ikut tetapi nyali dia kecil ternyata dia yang melaporkan kepada pihak sekolah tapi dia juga melaporkan dengan alasan tertentu dikarenakan ada orang tua murid mencari tahu keberadaan anaknya yaitu aku.. hehehehheeee karena pada waktu itu kan aku tidak izin dulu untuk pergi. Karena saya tau kalo saya bilang dula pasti tidak boleh yaa sudahlah sudah terjadi ini…. J sayapun meminta maaf kepada team karena mereka semua izin dulu kepada orang tua tetapi saya tidak team sudah memberitahuku sebelumnya bahwa izin dulu ke orang tua tetapi aku mengabaikanya karena keinginan saya untuk ikut akhirnya saya pun berbohong kepada team bahwa saya telah mendapat izin orang tua.
Terima kasih kepada TEAM MAORI pada waktu itu
Ariady Fallah(Alm), Cipta Pribadi, Faris Rizky, Theo harisman. Ini salah satu terimakasihku kepada kalian yang telah bersama – sama berjuang pada hari itu dan telah memberikan pengalam bagiku
*A Tribute for A Leader MAORI Ariady Fallah(Alm)
Selamat Jalan temaku, sahabatku, guruku, sodaraku jasa-jasamu tidak akan pernah kami lupakan dan semoga kau bahagia disana….
jadi teringat kalian kawan
BalasHapus