Siluman Macan kumbang di Puncak Gunung Manglayang

minngu 11/10/09. keberangkatan yang dijadwalkan pagi pukul 3 sore molor hingga hampir menyentuh angka 7 malam., mesti rela menunggu. Briefing pun dimulai saja sambil menanti kedatangan beberapa peserta yang lain. Setelah perkenalan peserta, jalur, dan sedikit bahasan mengenai Gunung Manglayang, total 10 orang siap berangkat. menuju jalan nagrog dan tembus sampai ciwaru, pasir angin dan sampe Wana Wisata curug cilengkrang di Ujung Berung. Melalui lokasi wisata inilah kami akan memulai petualangan menaklukan tanjakan Manglayang yang tidak ada habisnya.
sesaat kami menyusuri jalan nogrog ternyata tman kita 'Dede memilih jalan memotong melalui komplek pemakaman umum pasarean, ngeri juga sich tpi untuk mengejar waktu yang sudah molor mau gimana Lagi . sesampainya d komplek pemakaman, tiba-tiba aura maupun hawa alam berubah menjadi hening akupun yang di team paling berani mendadak  merinding dan tidak tenang, tetapi dengan tekad dan motivasi yang kuat aku pun mampu memalui semua itu, akhirnya kami tiba di jalan kampung, beruntungnya kami. kami mendapat tumpangan mobil pick up yang kebetulan mau ke daerah ciwaru, kami bergegas menaiki mobil itu. sesampainya di ciwaru, kami packing sebentar dan beristirahat, tidak banyak waktu yang kami buang karna hari semakin larut lalu kami meneruskan perjalanan menelusuri jalan pedesaan menuju pasir angin, sesampainya kami d pasir angin kami terus melanjutukan perjalanan menuju curug cilengkrang.
malam semakin larut dan rasa letihpun mulai terasa, tetapi kami terus melanjutkan perjalananmeskipun rasa haus di sertai lapar mengganggu pikiran kami, setibanya d curug cilengkrang anak-anak mulai beroprasi mencari makanan d sekitar kebun warga yang entah milik siapa, setelah beroprasi kami hanya menghasilkan beberapa tanggul singkong yang lumayan buat cadangan makanan. ;) di curug cilengkrangpun kami kembali packing untuk mempersiapkan peralatan jalan malam menelusuri hutan. senter,webing,parang, dan peralatan lain kami siapakan untuk menaklukan manglayang di malam hari,

karena sebelumnya kami sudah menaklukan manglayng di siang hari. perjalananpun dilakukan tidak ada keluh kesah atau apapun yang menyiutkan nyali kami hanya semangat yang membara untuk menaklukan manglayang, setelah di tengah hutan ternyata banyak kejanggalan kejanggalan yang kami rasakan mulai dari suara lonlongan entah itu dari mahluk apa, pergerakan pergerakan semak semak yang tidak wajar, serta halusinasi yang melanda pikiran kami  seperti ada mengikuti dan ingin menarik kami dari belakang. kamipun tetap fokus da bersikap wajar sambil berdoa, tetapi godaan yang sangat kuat di gunung manglayang membuat kami menghentikan perjalanan menuju pucak akhirnya kami memutuskan untuk berkemah di pengungan manglayang, mungkin in yang allah tunjukan pada kami untuk membatalkan perjalan karena tidak lama kemudian hujan turun, coba kami kalau masi melanjutkan perjalanan pasti akan sangat berbahaya di karenakan jalan menuju puncak curam dan licin, 
setelah kemah berdiri kami segera menyiapkan makanan dan yang lainya untuk menghibur diri. secangkir kopi dan sebatang rokok keretek melengkapi indahnya malam di manglayang sambil menikmati kota bandung... Aziib.....!!!!
suasana yang harmonis antara satu samlain menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi kami,
ajang curhat, ngobrol dan yang lainnya kami lakukan di tempat itu sungguh malam yang sangat menjanjikan dan tidak akan pernah terlupakan.
sedang asik asiknya kami bercanda gurau ternyata suara longlongan itu kembali terdengar kami terdiam sejenak dan berdoa bersama, mahluk apakah gerangan yang dari tadi mengganggu kami. kami terus berdoa dan berfikir positif akhirnya kami memutuskan untuk bagi tugas,
saya bertugas membuat apai, makanan dan minuman dan yang lainnya bertugas mencari kayu bakar.

setelah selesai saya berlima bertugas jaga malam dan yang lainnya tidur untuk menunggu giliran, sambil terdiam kita berlima menghangatkan badan dengan kopi yang kami seduh serta rokok yang kami hisap sungguh nikmatnya malam ini walaupun 

ditengah kelamnya malam hutan manglayang,keseraman yang di sajikan manglayang sungguh tak bisa kutakluki. kekuatan mistis apa yang ada di manglayang . itu yang ada dipikiranku malam itu malam menjelang subuh.

yanglain sudah bergantian untuk istirahat sementara saya measih berjaga saya masih khawatir dengan kondisi ini yang membuat saya tidak tenang untuk tidur saya putuskan untuk berjaga sampai adzan subuh. tetapi suara longlongan itu kembali terdengar disertai angin besar, kami pun langsung ketakutan lalu memtuskan untuk masuk ke tenda yang kapasitasnya hanya untuk 5 orang karena kami saking takutnya kami terpaksa bertindi tindih untuk mendapatkan tempat serta menutupi mata telinga kami yang sangat takut pada waktu itu konyol juga sich tapi giman lagi hanya itu yang bisa kami lakukan.

akhirnya adzan subuh pun mulai terdengar kami merasa tenang dan lega.... kami bergegas keluar tenda dan bersiap untuk makan.... karena rasa takut yang amat dan sangat membuat perut kami kelaparan makanya satu panci penuh nasi habis di lahap kami yaa walaupun lauk nya cuma ikan asin tapi itu yang membuat tali persaudaraan anak cigending erat, an tidak lupa singkong yang kami dapatkan kta bakar dan di makan bersama". :)
saya pikir kembali ternta mungkin singkong yang kami bawa yang membuat penghuni manglayang marah karena kami mengambil tanpa izin.
























"Catatan penulis jangan sekali kali kamu mengambil sesuatu yang bukan milikmu"

setelah kami telusuri kepada warga setempat, ternyata ad lrangan tertentu yang tidak boleh dilanggar salah satunya tidak boleh bicara sembarangan, tidak boleh mengambil sesuatu tanpa permisi, dan tidak boleh mendaki di malam senin.


















itu sepenggal cerita penuli .... wasssaaaalllaaammmm 


terima kasih kepada teman teman yang ikut di malam itu:
RIAN cazta, Dhe Ramdan, jojo, ogie,beudog, awa, iki, nunu, biwong, dhe" omen.  \__/